Thursday 18 September 2014

PEMBIBITAN DAN PENGEMBANGAN ITIK TALANG BENIH SEBAGAI PLASMA NUTFAH DI PROVINSI BENGKULU



P
embangunan pertanian yang merupakan bagian intergral dari pembangunan nasional mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pemulihan ekonomi nasional. Peranan strategis tersebut khususnya adalah dalam peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto), penyediaan pangan, penyediaan bahan baku industri, peningkatan ekspor dan devisa negara, penyediaan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat.  Pada saat ini  60 persen penduduk Indonesia bekerja pada sektor pertanian, diikuti sektor perdagangan, pengolahan, jasa dan lain-lain. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa dari aspek sosial ekonomi, perkembangan agroindustri dan agribisnis dapat meningkatkan kesejahteraan sebagian besar penduduk.  Pembangunan peternakan memiliki cakupan yang sangat luas mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.  Potensi peternakan di Provinsi Bengkulu sangat besar dan bisa menjadi tulang punggung perekonomian untuk kesejahteraan peternak, untuk mencapai keberhasilan tersebut diperlukan keberpihakan, peningkatan sumberdaya manusia dan investasi.

Wednesday 11 June 2014

BCS (BODY CONDITION SCORE)

           Rancangan BCS menggambarkan kondisi ternak yang berpengaruh terhadap kinerja reproduksinya. Persentase anak sapi yang layak setiap tahun, day open, calving interval, dan kekuatan anak saat lahir semua terkait erat dengan kondisi tubuh sapi melahirkan anak sapi selama musim kawin. Kondisi tubuh merupakan indikator nilai yang sangat baik dari status nutrisi pada sapi. Bobot hidup ideal sapi bervariasi sedangkan kondisi tubuh yang ideal untuk semua bangsa sapi sama yaitu BCS 5-6. Kondisi tubuh dapat diukur di lapangan tanpa mengumpulkan atau eksploitasi ternak. Kisaran nilai ternak yang sudah tua adalah 3 sampai 7 sepanjang tahun. Seekor sapi diharapkan berada dalam kondisi tubuh yang optimal (BCS 5-7) sebelum melahirkan. Induk mungkin kehilangan kondisi setelah melahirkan dan mungkin sampai musim kawin. Keadaan induk harus bertambah berat badan sebagai pendekatan sebelum menyapih (dengan asumsi pemberian hijauan yang memadai) dan meneruskan pertumbuhan embrio serta kondisi tubuh yang dibutuhkan di akhir kebuntingan.

SELEKSI TELUR TETAS

Untuk menetaskan telur ayam atau bebek, tentunya telur yang akan ditetaskan adalah telur yang fertil atau dibuahi. Telur tanpa pembuahan atau tanpa adanya perkawinan dengan pejantan tidak mungkin bisa menetas.
Kalau kita mempunyai peternakan sendiri, untuk mendapatkan telur tetas tentunya bukan hal yang sulit, karena kita mempunyai indukan yang kita ketahui jenis makanannya, perbandingan pejantan dan betinanya, apalagi kalau kita menggunakan perkawinan dengan sistem inseminasi buatan, kita akan lebih mudah mengetahui apakah telur itu dibuahi atau tidak. Walaupun jawaban yang lebih pasti dapat kita temukan ketika kita melakukan peneropongan setelah beberapa hari telur berada di dalam mesin tetas.

Kebanyakan pedagang telur tetas, atau pedagang bebek mengatakan dapat mengetahui ciri-ciri telur tetas yang fertil atau dibuahi berdasarkan dari ciri-ciri fisik telur yang akan di tetaskan. Bahkan ada yang mengatakan dapat membedakan telur tetas yang berisi embrio jantan dan embrio betina. Secara logika hal ini sangat sulit untuk diterima, Mengingat isi di dalam telur adalah sekumpulan sel yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat kasat mata. Bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui telur yang akan ditetaskan adalah telur yang fertil. Apabila ada seseorang yang dapat mengetahui secara pasti ciri-ciri telur yang fertil atau dibuahi, sudah dapat dipastikan orang tersebut akan mendapatkan pendapatan yang sangat banyak dari penjualan telur tetas.

Ciri-ciri telur tetas yang fertil atau dibuahi oleh pejantan hanya dapat dilihat dengan cara peneropongan setelah telur berada dalam mesin tetas beberapa hari.
Untuk mengetahui telur yang fertil atau tidak sebelum masuk ke dalam mesin tetas adalah hal yang susah diterima logika. Kita tidak bisa mengetahui ciri-ciri telur yang fertil, yang dapat kita lakukan adalah berusaha mendapatkan telur tetas dengan tingkat fertilitas yang tinggi.

Supaya telur yang akan kita tetaskan mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, kita harus mengetahui beberapa hal seperti di bawah ini:

Telur Dari Hasil Perkawinan
Apabila kita membeli telur tetas dari peternak, pastikan telur tetas yang kita beli merupakan telur tetas dari peternakan yang mempunyai pejantan dengan perbandingan yang ideal antara pejantan dan betina adalah 1:8. Dengan demikian maka telur yang kita tetaskan adalah telur yang dibuahi.

Perhatikan Fisik telur.
Bentuk fisik telur sangat berpengaruh pada fertilitas dan daya tetas telur itu sendiri. Usahakan membeli telur tetas dengan kerabang yang tidak terlalu tebal, memilih telur yang bersih, telur yang tidak retak,bentuk telur yang ideal. Kerabang telur yang terlalu tebal akan menyulitkan pada proses pecahnya kerabang telur waktu penetasan, Biasanya embrio mengalami kematian di dalam kerabang telur karena kesulitan memecah kerabang telur. Telur yang kurang bersih akan mudah dimasuki kuman-kuman bibit penyakit, mengingat kerabang telur memiliki pori-pori untuk pernafasan embrio yang ada di dalam telur. Telur yang retak sebaiknya jangan ditetaskan karena tidak akan bisa menetas.
Bentuk telur yang ideal juga berpengaruh pada penetasan. Tetaskan telur-telur dengan bentuk yang ideal, tidak terlalu bulat juga tidak terlalu lonjong, tidak terlalu besar juga tidak  terlalu kecil.

Lama Penyimpanan Telur.
Lama penyimpanan telur sangat mempengaruhi daya tetas telur. Telur yang disimpan terlalu lama akan membunuh embrio yang ada di dalamnya, dengan demikian maka telur tidak akan menetas. Lama penyimpanan telur tetas sebaiknya kurang dari 7 hari. Tanyakan kepada penjual telur, berapa lama telur tersebut disimpan. Semakin lama telur disimpan, maka fertilitas dan daya tetasnya akan menurun bahkan mendekati angka nol.

Ciri-ciri telur yang fertil atau dibuahi hanya dapat diketahui dengan cara meneropongnya pada beberapa hari setelah telur berada pada mesin tetas. Kita tidak dapat mengetahuinya sebelum telur ditetaskan, meskipun telur itu berasal dari induk yang dikawini oleh pejantan, karena mata kita mempunyai keterbatasan dalam melihat sesuatu yang lebih kecil seperti contohnya sel telur.
Kita hanya dapat mengusahakan supaya tingkat fertilitas telur lebih tinggi dengan daya tetas telur yang juga lebih tinggi.

(Saduran : dari berbagai sumber)

SELEKSI TERNAK

Seleksi adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu genetic baik untuk dikembang biakan lebih lanjut serta memilih ternak yang dianggap kurang baik untuk disingkirkan dan tidak di kembang biakan lebih lanjut. Yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas ternak melalui perkawinan mutu genetic ternak. Dalam praktikum kali ini ternak yang digunakan adalah ternak Domba.

Wednesday 28 May 2014

SPEKSIFIKASI SAPI KAUR

Menindaklanjuti Artikel sebelumnya tentang SAPI KAUR disini penulis akan memberikan sedikit informasi tentang ciri-ciri Sapi Kaur, antara lain sebagai berikut :

1). Secara Morfologis

Sapi Kaur mempunyai morfologis yang khas, dimana sapi betina mempunyai tanduk yang panjang dan cenderung melengkung ke depan menerupai sabit dan tidak berpunuk. Sedangkan sapi jantan mempunyai tanduk lebih pendek. Selain itu sapi jantan mempunyai punuk dengan ukuran yang kecil. Sapi jantan dan betina memuipunyai glambir. Warna bulu sapi kaur dominan warna putih agak kekuningan (60%), merah bata (30%) atau kombinasi warna hitam, putih, bercak hitam keputihan dan merah (10%). Sapi jantan dewasa mempunyai bobot + 400 kg dan betina + 250 kg

2). Karakteristik
  • Sapi kaur memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang beriklim panas dan lembab serta pada kualitas pakan yang kurang baik
  • Sapi kaur memiliki sifat yang jinak
  • Bisa beradaptasi pada lahan perkebunan/pertanian
  • Secara sporadis sapi kaur jantan dapat dimanfaatkan sebagai penarik gerobak pasir, batu dan hasil pertanian lainnya
Untuk speksifikasi lebih terhadap khas sapi kaur,  masih diperlukan penelitian lebih lanjut serta dukungan berbagai pihak yang terkait.

Kami harapkan infomarsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis akan terus berusaha menggali terus tentang informasi sapi kaur. ini. Trims.

(Sumber : Bidang Pengembangan Usaha Peternakan Disnak dan Keswan Prov Bengkulu)

Saturday 24 May 2014

SISTEM KANDANG KAMBING


A.     Fungsi, dan Persyaratan Kandang Kambing
Sebelum memulai usaha di bidang pertama kali yang perlu disiapkan adalah kandang kambing. Fungsi kandang yang baik meliputi :
1. Sebagai tempat tinggal bagi ternak yang dipelihara pemiliknya
2. Melindungi Ternak dari hujan, angin dan panas matahari serta gangguan binatang lain
3. Kandang memberikan kenyamanan bagi ternakdan gangguan dari luar
4. Mencegah terjadinya penularan penyakit, mengkonsumsi tanaman yang berbahaya bagi ternak kambing.
5. Kondisi kambing nyaman dan mudah melakukan kontrol
 6.Tatalaksana pemeliharaan lebih mudah dan tidak terpisah dengan temannya.
7. Kotoran ternak dapat di tampung dan dimanfaatkan
8. Memberikan kondisi iklim mikro yang sesuai dengan kebutuhan kambing, sehingga mampu mencapai produksi maksimal.
9.Sebagai tempat kawin dan beranak
10. Sebagi tempat merawat ternak yang sakit

Setelah mengetahui fungsi dari kandang maka akan memulai suatu usaha perlu memahami pesyaratan dalam membangun kandang meliputi:
1. Lokasi kandang mudah di jangkauan trasportasi
2. Cukup sinar matahari dan sirkulasi udara lancar
3. Bangunan kandang berdiri ditempat tidak becek dan drainase lancar
4. Lantai di buat miring dan selalu bersih bagi kandang panggung
5. Kandang di bangun tempat terbuka seketarnya di tanami tanaman pohon legum berkeliling
6.Letak kandang disesuaikan yang penting bau amoniak kandang di minimalisir.

Persyaratan bangunan kandang kambing yang layak huni adalah :
1. Dinding kandang memiliki ventilasi yang cukup
2. Lantai kandang tidak menempel di tanah dengan jarak minimal sekitar 50 – 75 cm (kandang panggung)
3. Lantai kandang dibuat berlubang antara1-2 cm mempermudah jatuhnya tinja dan kencing.
4. Lantai dasar dibuat miring dan di bagian tengah berlubang antara 10 – 15 cm untuk menampung kotoran (pupuk kandang)
5. Selalu di bersihkan setiap hari
6. Bila ada yang rusak segera dilakukan perbaikan agar tidak meluas
7. Bahan bangunan kandang disesuikan bahan yang ada di lokasi

B.     Sarana dan Prasarana Kandang
Dalam membangun kandang kambing perlu dilengkapi sarana dan prasarananya meliputi :
1.        Tempat pakan (palungan) : bahan membuat palungan dapat terbuat bambu atau papan serta alumunium anti karat yang tebal, disesuaikan dengan kemampuan dan keberadaan bahan. Ukuran dasar selebar 25 cm, tinggi 50 cm dan lebar bagian atas 50 cm atau dasar selebar 40 cm tinggi 60 cm dan lebar bagian atas 50 cm, sedang panjangnya menyesuikan kandang
2.       Tempat hijauan pakan : tempat ini sebagai wadah meleksi pakan hijauan sebelum diberikan kepada kambing. Pakan hijauan diharapkan tidak kotor, basah dan tercampur bahan pakan lain yang bisa merugikan kesehatan ternak. Wadah mirip palungan ini dibuat agak jauk dari kandang. Tempat ini digunakan untuk meletakkan, menyimpan, meniriskan dan sedikit melayukan hijauan sebelum diberikan kepada ternak.
3.       Tempat minum : tempat minum yang digunakan dapat dari ember, pralon, bahan plastik lain, atau bahan lokal. Tempat minum selau di bersihkan setiap hari dan air selalu tersedia serta tempat tak mudah air jatuh ke kandang.
4.      Tempat Kompos :berfungsi mengumpulkan kompos. Berada di kolong kandang panggung berupa lubang galian dalam tanah yang cukup agar menamung kotaran yang banyak. Kotoran kambing sebagai pupuk benyak mengandung nitrogen, kalium dan fosfor sehingga baik untuk memupuk tanaman. Setiap ekor kambing berat 50 kg dalam setahun dapat menghasilkan 1 ton. Selain untuk kompos kotoran kambing juga dapat di manfaatkan sebagai bahan biogas dan slutry sebagai pupuk.
5.       Pintu kandang : daun pintu kandang dibuat cukup lebar dan tinggi sehingga ternak dan maupun pemeliharanya dapat mudah keluar masuk kandang. Pintu kandang dapat di buat dari bahan bambu, papan kayu atau lainnya.
6.      Tangga : kandang panggung mutlak memerlukan tangga sebagai sarana naik turun ternak dan pemeliharannya. Tangga terbuat agak landai, tidak licin, dan terdapat alur-alur melintang guna menahan kaki ketika ternak berjalan naik turun tangga.
7.       Ruang utama : adalaah ruang utama ternak kambing untuk leluasa bergerak. Ruang utama kambing disesuaikan dengan jenis kambing.
8.      Lampu penerang : dapat dari neon atau lampu lain yang berfungsi memberikan penerangan kambing dan mejaga keamanan serta memudahkan kambing makan minum di waktu malam hari. Pemberian lampu bagi peternak yang usahanya sudah posisi menengah keatas serta sebagian kecil kelas rendah/tradisional menggunakan lampu.
9.      CC TV : bagi peternak yang usahannya sudah berorientasi komersial sudah memakai, berfungsi untuk menjaga keamanan atau menjaga pencurian ternak.

C.     Sarana Pendukung kandang kambing
Dalam memulai usaha kambing potong perlu ada sarana pendukung minimal yang harus di miliki antara :
1.        Sabit/Parang/ maksimal mesin choper
2.       Cangkul/sekop atau tranktor
3.       Sekop/Ember
4.      Linggis
5.       Gergaji/Palu
6.      Kartu Recording
7.       Ear Tag dan Tangnya
8.      Kalender Ternak

(Saduran : dari berbagai sumber)

MEMILIH BIBIT TERNAK KAMBING



Pemilihan Bakalan bertujuan untuk mendapatkan bibit ternak yang berkualitas produksinya baik dari segi daging maupun susu serta lingkungan yang sangat mendukung akan memberikan hasil yang baik. Dalam pemilihan bakalan/bibit ditekankan pada pada pemurnian dan peningkatan produksi dengan upaya seleksi genetik yang memperhatikan sifat-sifat unggul antara lain : kemapuan beranak kembar tinggi, pertumbuhan cepat dan produksinya sesuai yang diharapkan

SISTEM KANDANG SAPI POTONG



Tipe kandang berdasarkan bentuknya ada 2, yaitu kandang tunggal dan kandang ganda.  Kandang tunggal terdiri satu baris kandang yang dilengkapi orong jalan dan selokan atau parit.   Kandang ganda ada 2 macam yaitu sapi saling berhadapan head to head dan sapi saling bertolak belakang tail to tail yang dilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan pengontrolan ternak (Ngadiyono, 2007).  Fungsi kandang adalah melindungi sapi potong dari gangguan cuaca, tempat sapi beristirahat dengan nyaman, mengontrol agar sapi tidak merusak tanaman di sekitar lokasi, tempat pengumpulan kotoran sapi, melindungi sapi dari hewan pengganggu, dan memudahkan pelaksanaan pemeliharaan sapi tersebut (Abidin, 2006).

PEMULIAAN TERNAK SAPI



Tujuan utama pemuliaan ternak adalah meningkatkan produktivitas (produksi anak, pertumbuhan, dan produksi susu) melalui perbaikan mutu genetik.

A. Bibit ( Peraturan Menteri Pertanian No 54/ Permentan/OT.140/10/2006

1) Klasifikasi
 Bibit sapi Brahman Cross diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
(1) Bibit dasar (elite atau foundation stock), diperoleh dari proses seleksi rumpun atau galur yang mempunyai nilai pemuliaan di atas nilai rata-rata
(2)  Bibit induk (breeding stock), diperoleh dari proses pengembangan bibit dasar
(3) Bibit sebar (commercial stock), diperoleh dari pengembangan bibit induk.

MEMILIH BIBIT SAPI POTONG BERDASARKAN EKSTERIOR



Menyeleksi adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu genetik baik untuk dikembangbiakkan lebih lanjut serta memilih ternak yang dianggap kurang baik untuk dikeluarkan  dan tidak dikembangbiakkan lebih lanjut.  Menyeleksi atau pemilihan bibit sapi perah berdasarkan eksteriur dalam usaha ternak perah sangat penting.  Biasanya peternak memilih bibit yang sudah memasuki umur siap kawin, tetapi ada juga peternak yang menginginkan ternak laktasi atau bahkan dara.

BAKALAN SAPI POTONG



A. Jenis sapi potong
Jenis-jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan sapi yang diimpor. Sapi yang dijadikan sumber daging utama adalah sapi Bali, sapi Madura, sapi PO. Dari jenis-jenis sapi tersebut masing-masing mempunyai sifat yang khas, baik ditinjau dari penampilan luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

Thursday 8 May 2014

CARA BERTERNAK ITIK

Ternak itik disebut juga jadi unggas air, lantaran sebagian kehidupannya dikerjakan di area yang berair. Perihal Cara berternak itik diperlihatkan dari susunan fisik layaknya selaput jari dan paruh yang lebar dan panjang. tak hanya wujud fisik dapat juga dipandang bahwa keberadaannya di muka bumi ini, di mana itik umumnya populasinya ada di tempat dataran rendah, yang banyak didapati di rawa-rawa, persawahan, muara sungai. Daerah-daerah layaknya ini digunakan oleh itik jadi area bermain dan melacak makan. Sebelum saat program intensifikasi pertanian jadi program nasional, pemeliharaan itik dengan tradisional atau dengan digembala benar-benar sangat mendukung rencana pengendalian hama pertanian dengan terpadu. itik biasanya melacak makan di permukaan sawah dan lebih kurang batang/rumpun pada batang padi. tetapi sejak pemakaian obat-obatan pembasmi hama pertanian semakin intensif dan adakalanya dosisnya berlebihan, kasus keracunan itik kerap menyebabkan konflik sosial. Pemeliharaan itik dengan tradisional semakin mengandung efek besar.

Tuesday 6 May 2014

RECORDING / PENCATATAN TERNAK

Pengertian Recording
Recording adalah suatu rangkaian kegiatan pencatatan kejadian-kejadian dan informasi-informasi penting  tentang individu atau sekelompok individu ternak dan keluaran dari recording ini adalah KARTU RECORDING.
Di Indonesia Recording ini sudah dilakukan oleh perusahaan peternakan dalam skala besar dengan oreintasi bisnis dan keuntungan. Namun peternak skala kecil/peternak rakyat belum melakukan recording tersebut. Ada 2 kemungkinan peternak rakyat ini belum/tidak melakukan recording yaitu tidak tau atau tidak mau. Jika peternak tersebut dengan alasan tidak tau itu berarti penyuluhan di daerah tersebut masih sangat kurang. Sebenarnya untuk penyuluhan tentang recording tersebut tidak hanya bisa dilakukan dengan tatap muka tetapi bisa juga lewat media cetak ataupun media elektronik. Tapi jika dengan alasan tidak mau karena gak ada biaya/tidak ada tenaga/enggan berarti kelompok peternak tersebut tidak beroreintasi ke arah bisnis/keuntungan.

Saturday 3 May 2014

JUDGING


Pengertian dari judging adalah penilaian tingkatan ternak dengan beberapa karakteristik penting untuk tujuan tertentu secara subjektif.

Judging terdiri atas tiga langkah yaitu :

  • Penilaian melalui kecermatan pandangan (visual)
  • Penilaian melalui kecermatan perabaan (palpasi)
  • Penilaian melalui pengukuran tubuh.

SAPI KAUR

Indonesia memiliki sumber plasma nutfah ternak terbaik diantara lain yaitu sapi bali, sapi aceh dan sapi madura, yang berkualitas bagus, yaitu sedikit lemak dan kenyal. Selain itu keunggulan sapi lokal adalah mampu beradaptasi dengan lingkungan iklim tropis dengan baik, yang menunjukkan performans pertumbuhan yang bagus dengan cekaman pakan kualitas rendah, ukuran tubuh relatif kecil sehingga sesuai dengan daya dukung lingkungan serta menunjukkan laju reproduksi yang sangat tinggi. 

Selain ketiga jenis sapi tersebut, ada jenis sapi di Bengkulu disebut dengan Sapi Kaur, sekarang sapi kaur ini dalam proses penelitian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Universitas Bengkulu. Selanjutnya akan diteliti tim di Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian beserta para ahlinya. selain sapi kaur, direncanakan selanjutnya untuk penelitian Kerbau Binuang.

Jika penelitian menunjukan galur sapi kaur dapat ditetapkan sebagai galur murni, maka jenis plasma nufkah di Bengkulu akan bertambah dari sebelumnya.



ITIK TALANG BENIH

Itik Talang Benih
Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa  organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah merupakan kekayaan  alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

Perlu dilestarikan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan pusat asal (center of origin) berbagai jenis flora dan fauna. Posisi geografi Indonesia memberikan peluang bagi berkembangnya keanekaragaman plasma nutfah. Dengan kondisi seperti itu membawa konsekuensi kepada Indonesia untuk wajib mempertahankan keberadaan plasma nutfah sebagai sumber  keanekaragaman karena  memiliki arti penting dalam pemanfaatannya. Plasma nutfah merupakan materi penyedia sumberdaya genetis bagi berbagai karakter-karakter penting dan berguna. Upaya pengelolaan dan pemanfaatannya melibatkan berbagai kegiatan yang saling berkait dan berhubungan, mulai dari kegiatan eksplorasi, koleksi atau konservasi, karakterisasi hingga evaluasi. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dihasilkan sekian banyak data yang bermanfaat bagi upaya pengelolaan maupun bagi calon pengguna yang berminat terhadap nilai guna dari plasma nutfah tersebut. Sementara itu, pemfaatan plasma nutfah untuk kegiatan pemuliaan akan menghasilkan generasi- generasi baru yang dapat diasumsikan sebagai plasma nutfah baru pula

Friday 2 May 2014

BIBIT DAN SNI



BIBIT TERNAK 

"BIBIT TERNAK" adalah semua hasil pemuliaan ternak yang memenuh persyaratan tertentu untuk  dikembangbiakkan (Menurut SISBITNAS tahun 2006). Pemuliaan ternak adalah rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi genetik pada sekelompok ternak dari suatu rumpun atau galur guna mencapai tujuan tertentu. UU Peternakan dan Keswan No. 18 tahun 2009 dikatakan "BIBIT" adalah hewan yang mempunyai sifat unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. 

PENGAWAS BIBIT TERNAK DAN TOPUKSINYA



PENGAWAS BIBIT TERNAK 

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.
Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Penetapan Jabatan Fungsional Jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut: