Tipe kandang
berdasarkan bentuknya ada 2, yaitu kandang tunggal dan kandang ganda.
Kandang tunggal terdiri satu baris kandang yang dilengkapi orong jalan dan
selokan atau parit. Kandang ganda ada 2 macam yaitu sapi saling
berhadapan head to head dan sapi saling bertolak belakang tail to tail yang
dilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan pengontrolan ternak
(Ngadiyono, 2007). Fungsi kandang adalah melindungi sapi potong dari
gangguan cuaca, tempat sapi beristirahat dengan nyaman, mengontrol agar sapi
tidak merusak tanaman di sekitar lokasi, tempat pengumpulan kotoran sapi,
melindungi sapi dari hewan pengganggu, dan memudahkan pelaksanaan pemeliharaan
sapi tersebut (Abidin, 2006).
a.
Tatalaksana
perkandangan
Tatalaksaana
perkandangan merupakan salah satu faktor produksi yang belum mendapat perhatian
dalam usaha peternakan sapi potong khususnya peternakan rakyat. Kontruksi
kandang belum sesuai dengan persyaratan teknis sehingga akan mengganggu
produktivitas ternak, kurang efisien dalam penggunaan tenaga kerja dan
berdampak terhadap lingkungan sekitarnya. Kondisi kandang belum memberikan
keleluasaan, kenyamanan dan kesehatan bagi ternak. Menurut Rasyid, 2007.
Beberapa persyaratan yang diperlukan dalam mendirikan kandang antara lain (1)
memenuhi persyaratan kesehatan ternaknya, (2) mempunyai ventilasi yang baik,
(3) efisiensi dalam pengelolaan (4) melindungi ternak dari pengaruh iklim dan
keamanan kecurian (5) serta tidak berdampak terhadap lingkungan sekitarnya.
Konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama, penataan dan perlengkapan kandang
kandang hendaknya dapat memberikan kenyamaman kerja bagi petugas dalam dalam
proses produksi seperti memberi pakan, pembersihan, pemeriksaan birahi dan
penanganan kesehatan. Bentuk dan tipe kandang hendaknya disesuaikan dengan
lokasi berdasarkan agroekosistemnya, pola atau tujuan pemeliharaan dan kondisi
fisiologis ternak. Petunjuk teknis perkandangan sapi potong ini memuat beberapa
tipe / macam kandang berdasarkan bentuk dan fungsinya serta berdasarkan tujuan
atau pola pemeliharaannya
b.
Fungsi Kandang
Melindungi
ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem (panas, hujan dan angin).
Mencegah
dan melindungi ternak dari penyakit.
Menjaga
keamanan ternak dari pencurian.
Memudahkan
pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum,
pengelolaaan kompos dan perkawinan.
Meningkatkan
efisiensi penggunaan tenaga kerja.
c.
Persyaratan
Kandang
Beberapa
persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk sapi potong
antara lain dari segi teknis, ekonomis, kesehatan kandang (ventilasi kandang,
pembuangan kotoran), efisien pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.
1. Pemilihan
lokasi
Beberapa pertimbangan
dalam pemilihan lokasi kandang antara lain :
ü Tersedianya sumber
air, terutama untuk minum, memandikan ternak dan
membersihkan kandang
ü Dekat dengan sumber
pakan.
ü Transportasi mudah,
terutama untuk pengadaan pakan dan pemasaran
ü Areal yang ada dapat
diperluas
2. Letak
bangunan
ü Mempunyai permukaan
yang lebih tinggi dengan kondisi sekelilingnya, sehingga tidak terjadi genangan
air dan pembuangan kotoran lebih mudah.
ü Tidak berdekatan
dengan bangunan umum atau perumahan, minimal 10 meter.
ü Tidak menggangu
kesehatan lingkungan
ü Agak jauh dengan jalan
umum
ü Air limbah tersalur
dengan baik
3. Konstruksi
Konstruksi kandang
harus kuat, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik, tidak
lembab dan mempunyai tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.
Kontruksi kandang harus mampu menahan beban benturan dan dorongan yang kuat
dari ternak. serta menjaga keamanan ternak dari pencurian. Penataan kandang
dengan perlengkapannya hendaknya dapat memberikan kenyamanan pada ternak serta
memudahkan kerja bagi petugas dalam memberi pakan dan minum, pembuangan kotoran
dan penanganan kesehatan ternak. Dalam mendesain konstruksi kandang sapi potong
harus didasarkan agroekosistem wilayah setempat, tujuan pemeliharaan, dan
status fisiologis ternak. Model kandang sapi potong didataran tinggi,
diupayakan lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca yang dingin,
sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih
terbuka. Tipe dan bentuk kandang dibedakan berdasar status fisiologis dan pola
pemeliharaan dibedakan yaitu kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran,
kandang beranak/menyusui, kandang pejantan, kandang paksa, dll.
4. Bahan
Dalam pemilihan bahan
kandang hendaknya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan tujuan usaha untuk
jangka panjang, menengah atau pendek. Pemilihaan bahan kandang hendaknya
minimal tahan untuk jangka waktu 5 –10 tahun, dengan memanfaatkan dari
bahan-bahan lokal yang banyak tersedia. Menurut Rasyid, 2007 Bagian-bagian dan
bahan kandang yaitu :
ü Lantai
Lantai
kandang harus kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah
dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya. Lantai kandang dapat
berupa tanah yang dipadatkan, beton atau pasir cemen (PC) dan kayu yang kedap
air. Berdasarkan kondisi alas lantai, dibedakan lantai kandang sistem litter
dan non litter. Alas lantai kandang sistem litter merupakan lantai kandang yang
diberi tambahan berupa serbuk gergaji atau sekam, dan bahan lainnya berupa
kapur/dolomite sebagai dasar alas. Pemberian bahan dasar alas dilakukan pada
awal sebelum ternak dimasukan kedalam kandang. Sistem alas litter lebih cocok
untuk kandang koloni atau kelompok, karena tidak ada kegiatan memandikan ternak
dan pembersihan kotoran feces secara rutin. Kondisi kandang dan ternaknya lebih
kotor tetapi lebih efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja untuk pembersihan kandang.
Bila kondisi letter kandang becek, dilakukan penambahan serbuk gergaji yang
dicampur dengan kapur/dolomite. Selain membuat alas kandang tetap kering,
penambahan kapur tersebut dapat berfungsi sebagai bahan untuk produksi kompos
dan rasa empuk kepada ternak serta kesehatan menjaga kesehatan ternak. Alas
lantai kandang sistem non litter merupakan lantai kandang tanpa mendapat
tambahan apapun. Model alas kandang ini lebih tepat untuk ternak yang
dipelihara pada kandang tunggal atau kandang individu. Kandang sistem non
litter beserta ternaknya akan tampak lebih bersih dibanding sistem litter,
karena secara rutin dilakukan kegiatan memandikan sapi dan pembuangan
kotoran feces. Lantai kandang harus selalu terjaga drainasenya, sehingga untuk
lantai kandang non litter dibuat miring kebelakang untuk memudahkan pembuangan
kotoran dan menjaga kondisi lantai tetap kering. Kemiringan lantai berkisar
antara 2 – 5 %, artinya setiap panjang lantai 1 meter maka ketinggian lantai
bagian belakang menurun sebesar 2 – 5 cm
ü Kerangka
Dapat terbuat dari bahan besi, besi beton,
kayu dan bambu disesuaikan dengan tujuan dan kondisi yang ada
ü Atap
Terbuat dari bahan genteng, seng, rumbia,
asbes dan lain-lain. Untuk daerah panas (dataran rendah) sebaiknya mengunakan
bahan genting sebagai atap kandang. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah
30 – 45 % , asbes atau seng sebesar 15 – 20 % dan rumbia atau alang-alang
sebesar 25 – 30 %, Ketinggian atap untuk dataran rendah 3,5 – 4,5 meter dan
dataran tinggi 2,5 – 3,5 meter Bentuk dan model atap kandang hendaknya
menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, sehingga kondisi
lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan ternak.
ü Dinding
Dibuat dari tembok, kayu, bambu atau bahan
lainnya,dibangun lebih tinggi dari sapi waktu berdiri. Dinding kandang yang
terbuat dari sekat kayu atau bambu hendaknya mempunyai jarak atar sekat antara
40 – 50 cm. Untuk daerah dataran tinggi dan udaranya dingin atau daerah pinggir
pantai yang anginnya kencang, dinding kandang harus lebih tertutup atau rapat
ü Lorong
atau gang
Merupakan jalan yang terletak diantara dua
kandang individu, untuk memudahkan pengelolaan seperti pemberian pakan, minum
dan pembuangan kotoran. Lebar lorong disesuaikan dengan kebutuhan dan model
kandang, umumnya bekisar antara 1,2–1,5 meter. Lorong kandang hendaknya dapat
dilewati kereta dorong (gerobak) untuk mengangkut bahan pakan dan bahan
keperluan lainnya.
ü Ukuran
kandang
Kandang individu atau kandang tunggal,
merupakan model kandang satu ternak satu kandang.
Pada bagian depan ternak merupakan tempat palungan (tempat pakan dan air
minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan pembuangan
kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe ini lebih diutamakan pada bagian depan
ternak mulai palungan sampai bagian badan ternak atau mulai palungan sampai
batas pinggul ternak Tinggi sekat pemisah sekat sekitar 1 m atau setinggi
badan sapi. Sapi di kandang individu diikat dengan tali tampar pada
lantai depan guna menghindari perkelahian sesamanya Luas kandang individu
disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi yaitu sekitar panjang 2,5 meter dan
lebar 1,5 meter
5.
Perlengkapan
kandang
Palungan
Palungan merupakan tempat pakan dan tempat
minum yang berada didepan ternak, terbuat dari kayu atau tembok dinding dengan
ukuran mengikuti lebar kandang. Kandang individu yang mempunyai lebar kadang
sebesar 1,5 meter, maka panjang tempat pakan berkisar antara 90 – 100 cm dan
tempat minum berkisar antara 50 – 60 cm. Sedangkan lebar palungan adalah 50 cm,
dan tinggi bagian luar 60 cm dan bagian dalam sebesar 40 cm. Ukuran palungan
untuk kandang kelompok adalah mengikuti panjang kandang, dengan proporsi tempat
minum yang lebih kecil dari tempat pakan
Selokan
Merupakan saluran pembuangan kotoran dan air
kencing yang berada dibelakang kandang ternak individu. Ukuran selokan kandang
disesuaikan dengan kondisi kandangdan tujuan pemeliharaan. Ukuran selokan
digunakan pada untuk Tempat pakan Tempat minum kandang individu, dengan ukuran
lebar 30 – 40 cm dan dalam 5– 10 cm.
Tempat
penampungan kotoran
Tempat penampungan kotoran bak penampungan
yang terletak dibelakang kandang, ukuran dan bentuknya disesuikan dengan
kondisi lahan dan tipe kandangnya. Pembuangan kotoran dari kandang kelompok
dilakukan setiap 3-4 bulan sekali sesuai dengan kebutuhan, berupa bak
penampungan dan berfungsi untuk proses pengeringan dan pembusukan feses menjadi
kompos. Tempat penampungan kotoran feses dari kandang individu adalah produk
akhir berupa biogas atau kompos saja, tergantung tujuan pemanfaatannya.
Pengumpulan kotoran kandang berupa feses dan air kencing setiap hari dilakukan
melalui saluran drainase menuju tempat penampungan, yang letaknya lebihrendah
dari kandang.
Peralatan
kandang
Beberapa peralatan yang banyak digunakan untuk
kandang sapi potong meliputi : sekop untuk membersihkan kotoran, sapu lidi,
sikat, tali sapi dan kereta dorong (gerobak).
(Saduran : dari berbagai sumber)
(Saduran : dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment