P
|
S
|
alah satu
komoditas sub sektor peternakan yang menjadi andalan di Provinsi Bengkulu
adalah Itik Talang Benih. Itik Talang Benih adalah ternak itik yang dipelihara
dan dikembangkan oleh petani-petani di Kelurahan Talang Benih, Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu. Ternak Itik Talang Benih ini merupakan ternak lokal
yang menjadi aset sumberdaya genetik (SDG) ternak yang dimiliki Provinsi
Bengkulu. Sebagai plasma nutfah, ternak itik di Provinsi Bengkulu selama ini
sudah dimanfaatkan oleh petani secara turun temurun sebagai sumber produksi
telur dan juga sebagai sumber penghasil daging (dwiguna).
M
|
enurut
Suharnas (2004), Itik Talang Benih memiliki salah satu keunikan atau
sifat-sifat khas seperti daya adaptasinya terhadap lingkungan yang tinggi,
mampu berproduksi telur yang tinggi walaupun dengan kualiatas makanan yang
rendah serta tahan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim dan wabah
penyakit. Dari inventarisasi populasi dan karakteristik morfologi yang telah
dilakukan didapatkan cirri-ciri fisik (sifat kualitatif) dari Itik Talang Benih
yaitu : warna bulu coklat kehitaman atau bervariasi bertotol coklat
(rebuin/brajangan), sedangkan yang jantan umumnya bulunya berwarna abu-abu
kecoklatan. Postur tubuh bulat , leher pendek dan tidak terlalu tegak, kepala
tidak terlalu besar.
Itik Talang Benih – Jantan
S
|
ebagai
salah satu sumber daya genetik (SDG) yang sudah beradaptasi dengan baik di
Kelurahan Talang Benih Kabupaten Rejang Lebong. Itik Talang Benih ini harus
mendapat perhatian yang lebih besar terutama dalam upaya-upaya pelestarian
gen-gen spesifik yang dimiliki Itik Talang Benih tersebut. Oleh karena itu
pelestarian dan pemanfaatan sumber daya genetic ternak Itik Talang Benih
sebagai plasma nutfah ternak di Provinsi Bengkulu perlu mendapat perhatian yang
serius dan didukung oleh regulasi dari pemerintah baik itu menyangkut upaya pelestarian
bangsa (breed) maupun dalam rangka mempertahankan produktifitasnya agar
tetap tinggi.
Itik Talang Benih – Betina
Ternak-ternak
lokal seperti Itik Talang Benih ini telah mengalami seleksi alam dan telah
beradaptasi baik dengan lingkungannya. Berdasarkan atas hasil penelitian yang
dilakukan Tim Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu yang
bekerjasama dengan Program studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu
dan rekomendasi serta usulan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Bengkulu melalui Surat Keputusan Gubernur Bengkulu No. 166 Tahun 2005 dan
melalui Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 2836/KPTS/LB.430/8/2012 ditetapkan
Rumpun Itik Talang Benih sebagai plasma nutfah atau sumberdaya genetik hewan
(SDGH) Provinsi Bengkulu.
P
|
rovinsi
Bengkulu terutama Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah pegunungan di
Provinsi Bengkulu yang mempunyai karakteristik agroklimat yang cocok menjadi
sentra produksi pertanian termasuk peternakan. Kabupaten ini memiliki luas
wilayah 1.515,76 Km2. Kabupaten ini terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan
dan berjarak 85 Km dari kota Bengkulu yang merupakan ibu kota Provinsi. Secara
topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah berbukit-bukit, terletak
pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 - >1000 m
dpl. Curah hujan rata-rata 233,75 mm/bulan, dengan
jumlah hari hujan rata-rata 14,6 hari/bulan pada musim kemarau dan 23,2
hari/bulan pada musim penghujan.
Kabupaten Rejang Lebong memiliki sawah yang cukup luas sekitar 9.000 ha lebih, dan diperkirakan lebih dari
500 ha adalah sawah dengan irigasi teknis yang sangat berpotensi untuk
pengembangan itik. Hasil pertanian berupa jagung dan dedak padi, serta keong
mas yang merupakan hama padi tapi merupakan makanan yang berkualitas untuk itik
yang tersedia sepanjang hari.
S
|
ebagai salah satu rumpun, Itik Talang
Benih dikenal memiliki berbagai keunggulan, antara lain :
1. Tahan terhadap serangan penyakit
2. Produksi telur/tahun/ekor 200 – 250
butir
3. Konsistensi produksi lebih baik
4. Pertumbuhan lebih cepat
5. Fertilitas tinggi (daya tetas 80 –
85%)
6. Mampu memanfaatkan pakan berkualitas
rendah dengan produksi yang tetap tinggi.
D
|
isamping produksi telur yang tinggi,
Itik Talang Benih mampu menghasilkan kualitas dan kuantitas daging yang lebih
baik. Saat ini kebutuhan daging itik yang ada dipasaran sebagian besar masih di
suplay dari provinsi tetangga (Sumatera Barat dan Lampung), oleh sebab itu
pengembangan Itik Talang Benih mempunyai potensi yang cukup bagus dalam
memenuhi permintaan pasar.
D
|
i Kabupaten Rejang Lebong, sebagian
besar penduduknya bekerja sebagai petani tanaman pangan (petani sawah). Dalam
kondisi yang seperti ini banyak sekali bahan – bahan pakan yang dimanfaatkan
sebagai pakan ternak itik antara lain dedak padi dan jagung. Dengan ketersediaan
bahan pakan tersebut akan mampu menurunkan biaya produksi, sehingga mampu
bersaing dipasaran.
S
|
aat ini populasi itik yang ada di
Kabupaten Rejang Lebong sebanyak 11.120 ekor, sementara dengan luasan lahan
persawahan yang tersedia lebih dari 9.000
ha, dan diperkirakan luas sawah irigasi yang ada di Keluarahan Talang Benih dan
Rimbo Recap diperkirakan lebih dari 500 Ha akan mampu menampung populasi lebih
dari 300.000 ekor dengan cara pemeliharaan semi intensif (digembalakan dan
dikandangkan).
S
|
edangkan kabupaten/kota lainnya yang punya potensi
baik untuk pengembangan itik ini adalah daerah persawahan Kabupaten Lebong,
Kota Bengkulu, Kemumu Kabupaten Bengkulu Utara, Rimbo Kedui Kabupaten Seluma,
Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan dan sebagian daerah persawahan di Kabupaten
Muko-Muko.
No comments:
Post a Comment