P
|
Home » Archives for 2014
Thursday, 18 September 2014
PEMBIBITAN DAN PENGEMBANGAN ITIK TALANG BENIH SEBAGAI PLASMA NUTFAH DI PROVINSI BENGKULU
Wednesday, 11 June 2014
BCS (BODY CONDITION SCORE)
Rancangan BCS menggambarkan kondisi
ternak yang berpengaruh terhadap kinerja
reproduksinya.
Persentase
anak sapi
yang layak
setiap tahun,
day open,
calving interval,
dan kekuatan
anak
saat lahir
semua
terkait erat dengan
kondisi tubuh
sapi
melahirkan anak sapi
selama
musim kawin.
Kondisi tubuh merupakan indikator
nilai yang sangat baik dari status nutrisi pada sapi. Bobot hidup ideal sapi
bervariasi sedangkan kondisi tubuh yang ideal untuk semua bangsa sapi sama
yaitu BCS 5-6. Kondisi tubuh dapat diukur di lapangan tanpa mengumpulkan atau eksploitasi
ternak. Kisaran nilai ternak yang sudah tua adalah 3 sampai 7 sepanjang tahun.
Seekor sapi diharapkan berada dalam kondisi tubuh yang optimal (BCS 5-7)
sebelum melahirkan. Induk mungkin kehilangan kondisi setelah melahirkan dan
mungkin sampai musim kawin. Keadaan induk harus bertambah berat badan sebagai
pendekatan sebelum menyapih (dengan asumsi pemberian hijauan yang memadai) dan meneruskan
pertumbuhan embrio serta kondisi tubuh yang dibutuhkan di akhir kebuntingan.
SELEKSI TELUR TETAS
Untuk menetaskan telur
ayam atau bebek, tentunya telur yang akan ditetaskan adalah telur yang
fertil atau dibuahi. Telur tanpa pembuahan atau tanpa adanya perkawinan
dengan pejantan tidak mungkin bisa menetas.
Kalau
kita mempunyai peternakan sendiri, untuk mendapatkan telur tetas
tentunya bukan hal yang sulit, karena kita mempunyai indukan yang kita
ketahui jenis makanannya, perbandingan pejantan dan betinanya, apalagi
kalau kita menggunakan perkawinan dengan sistem inseminasi buatan, kita
akan lebih mudah mengetahui apakah telur itu dibuahi atau tidak.
Walaupun jawaban yang lebih pasti dapat kita temukan ketika kita
melakukan peneropongan setelah beberapa hari telur berada di dalam mesin
tetas.
Kebanyakan pedagang telur tetas,
atau pedagang bebek mengatakan dapat mengetahui ciri-ciri telur tetas
yang fertil atau dibuahi berdasarkan dari ciri-ciri fisik telur yang
akan di tetaskan. Bahkan ada yang mengatakan dapat membedakan telur
tetas yang berisi embrio jantan dan embrio betina. Secara logika hal ini
sangat sulit untuk diterima, Mengingat isi di dalam telur adalah
sekumpulan sel yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat kasat mata.
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui telur yang akan ditetaskan
adalah telur yang fertil. Apabila
ada seseorang yang dapat mengetahui secara pasti ciri-ciri telur yang
fertil atau dibuahi, sudah dapat dipastikan orang tersebut akan
mendapatkan pendapatan yang sangat banyak dari penjualan telur tetas.
Ciri-ciri telur tetas yang
fertil atau dibuahi oleh pejantan hanya dapat dilihat dengan cara
peneropongan setelah telur berada dalam mesin tetas beberapa hari.
Untuk
mengetahui telur yang fertil atau tidak sebelum masuk ke dalam mesin
tetas adalah hal yang susah diterima logika. Kita tidak bisa mengetahui
ciri-ciri telur yang fertil, yang dapat kita lakukan adalah berusaha
mendapatkan telur tetas dengan tingkat fertilitas yang tinggi.
Supaya telur yang akan kita
tetaskan mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, kita harus mengetahui
beberapa hal seperti di bawah ini:
Telur Dari Hasil Perkawinan
Apabila
kita membeli telur tetas dari peternak, pastikan telur tetas yang kita
beli merupakan telur tetas dari peternakan yang mempunyai pejantan
dengan perbandingan yang ideal antara pejantan dan betina adalah 1:8.
Dengan demikian maka telur yang kita tetaskan adalah telur yang dibuahi.
Perhatikan Fisik telur.
Bentuk
fisik telur sangat berpengaruh pada fertilitas dan daya tetas telur itu
sendiri. Usahakan membeli telur tetas dengan kerabang yang tidak
terlalu tebal, memilih telur yang bersih, telur yang tidak retak,bentuk
telur yang ideal. Kerabang telur yang terlalu tebal akan menyulitkan
pada proses pecahnya kerabang telur waktu penetasan, Biasanya embrio
mengalami kematian di dalam kerabang telur karena kesulitan memecah
kerabang telur. Telur yang kurang bersih akan mudah dimasuki kuman-kuman
bibit penyakit, mengingat kerabang telur memiliki pori-pori untuk
pernafasan embrio yang ada di dalam telur. Telur yang retak sebaiknya
jangan ditetaskan karena tidak akan bisa menetas.
Bentuk
telur yang ideal juga berpengaruh pada penetasan. Tetaskan telur-telur
dengan bentuk yang ideal, tidak terlalu bulat juga tidak terlalu
lonjong, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Lama Penyimpanan Telur.
Lama
penyimpanan telur sangat mempengaruhi daya tetas telur. Telur yang
disimpan terlalu lama akan membunuh embrio yang ada di dalamnya, dengan
demikian maka telur tidak akan menetas. Lama penyimpanan telur tetas
sebaiknya kurang dari 7 hari. Tanyakan kepada penjual telur, berapa lama
telur tersebut disimpan. Semakin lama telur disimpan, maka fertilitas
dan daya tetasnya akan menurun bahkan mendekati angka nol.
Ciri-ciri telur yang fertil atau
dibuahi hanya dapat diketahui dengan cara meneropongnya pada beberapa
hari setelah telur berada pada mesin tetas. Kita tidak dapat
mengetahuinya sebelum telur ditetaskan, meskipun telur itu berasal dari
induk yang dikawini oleh pejantan, karena mata kita mempunyai
keterbatasan dalam melihat sesuatu yang lebih kecil seperti contohnya
sel telur.
Kita hanya dapat mengusahakan supaya tingkat fertilitas telur lebih tinggi dengan daya tetas telur yang juga lebih tinggi.
(Saduran : dari berbagai sumber)
(Saduran : dari berbagai sumber)
SELEKSI TERNAK
Seleksi
adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu
genetic baik untuk dikembang biakan lebih lanjut serta memilih ternak
yang dianggap kurang baik untuk disingkirkan dan tidak di kembang biakan
lebih lanjut. Yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas ternak
melalui perkawinan mutu genetic ternak. Dalam praktikum kali ini ternak
yang digunakan adalah ternak Domba.
Wednesday, 28 May 2014
SPEKSIFIKASI SAPI KAUR
Menindaklanjuti Artikel sebelumnya tentang SAPI KAUR disini penulis akan memberikan sedikit informasi tentang ciri-ciri Sapi Kaur, antara lain sebagai berikut :
1). Secara Morfologis
Sapi Kaur mempunyai morfologis yang khas, dimana sapi betina mempunyai tanduk yang panjang dan cenderung melengkung ke depan menerupai sabit dan tidak berpunuk. Sedangkan sapi jantan mempunyai tanduk lebih pendek. Selain itu sapi jantan mempunyai punuk dengan ukuran yang kecil. Sapi jantan dan betina memuipunyai glambir. Warna bulu sapi kaur dominan warna putih agak kekuningan (60%), merah bata (30%) atau kombinasi warna hitam, putih, bercak hitam keputihan dan merah (10%). Sapi jantan dewasa mempunyai bobot + 400 kg dan betina + 250 kg
2). Karakteristik
Kami harapkan infomarsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis akan terus berusaha menggali terus tentang informasi sapi kaur. ini. Trims.
(Sumber : Bidang Pengembangan Usaha Peternakan Disnak dan Keswan Prov Bengkulu)
1). Secara Morfologis
Sapi Kaur mempunyai morfologis yang khas, dimana sapi betina mempunyai tanduk yang panjang dan cenderung melengkung ke depan menerupai sabit dan tidak berpunuk. Sedangkan sapi jantan mempunyai tanduk lebih pendek. Selain itu sapi jantan mempunyai punuk dengan ukuran yang kecil. Sapi jantan dan betina memuipunyai glambir. Warna bulu sapi kaur dominan warna putih agak kekuningan (60%), merah bata (30%) atau kombinasi warna hitam, putih, bercak hitam keputihan dan merah (10%). Sapi jantan dewasa mempunyai bobot + 400 kg dan betina + 250 kg
2). Karakteristik
- Sapi kaur memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang beriklim panas dan lembab serta pada kualitas pakan yang kurang baik
- Sapi kaur memiliki sifat yang jinak
- Bisa beradaptasi pada lahan perkebunan/pertanian
- Secara sporadis sapi kaur jantan dapat dimanfaatkan sebagai penarik gerobak pasir, batu dan hasil pertanian lainnya
Kami harapkan infomarsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis akan terus berusaha menggali terus tentang informasi sapi kaur. ini. Trims.
(Sumber : Bidang Pengembangan Usaha Peternakan Disnak dan Keswan Prov Bengkulu)
Saturday, 24 May 2014
SISTEM KANDANG KAMBING
A. Fungsi, dan Persyaratan Kandang Kambing
Sebelum memulai usaha di bidang pertama kali yang
perlu disiapkan adalah kandang kambing. Fungsi kandang yang baik meliputi :
1. Sebagai tempat tinggal bagi ternak yang dipelihara
pemiliknya
2. Melindungi Ternak dari hujan, angin dan panas matahari serta gangguan
binatang lain
3. Kandang memberikan kenyamanan bagi ternakdan
gangguan dari luar
4. Mencegah terjadinya penularan penyakit, mengkonsumsi tanaman yang
berbahaya bagi ternak kambing.
5. Kondisi kambing nyaman dan mudah melakukan
kontrol
6.Tatalaksana pemeliharaan lebih
mudah dan tidak terpisah dengan temannya.
7. Kotoran ternak dapat di tampung dan dimanfaatkan
8. Memberikan kondisi iklim mikro yang sesuai dengan kebutuhan kambing, sehingga
mampu mencapai produksi maksimal.
9.Sebagai tempat kawin dan beranak
10. Sebagi tempat merawat ternak yang sakit
Setelah mengetahui fungsi dari kandang maka akan
memulai suatu usaha perlu memahami pesyaratan dalam membangun kandang meliputi:
1. Lokasi kandang mudah di jangkauan trasportasi
2. Cukup sinar matahari dan sirkulasi udara lancar
3. Bangunan kandang berdiri ditempat tidak becek
dan drainase lancar
4. Lantai di buat miring dan selalu bersih bagi
kandang panggung
5. Kandang di bangun tempat terbuka seketarnya di tanami tanaman pohon
legum berkeliling
6.Letak kandang disesuaikan yang penting bau amoniak kandang di
minimalisir.
Persyaratan bangunan kandang kambing yang layak
huni adalah :
1. Dinding kandang memiliki ventilasi yang cukup
2. Lantai kandang tidak menempel di tanah dengan jarak minimal sekitar 50 –
75 cm (kandang panggung)
3. Lantai kandang dibuat berlubang antara1-2 cm mempermudah jatuhnya tinja
dan kencing.
4. Lantai dasar dibuat miring dan di bagian tengah berlubang antara 10 – 15
cm untuk menampung kotoran (pupuk kandang)
5. Selalu di bersihkan setiap hari
6. Bila ada yang rusak segera dilakukan perbaikan agar tidak meluas
7. Bahan bangunan kandang disesuikan bahan yang ada di lokasi
B. Sarana dan Prasarana Kandang
Dalam membangun kandang kambing perlu dilengkapi
sarana dan prasarananya meliputi :
1.
Tempat pakan (palungan) : bahan membuat palungan dapat terbuat bambu atau
papan serta alumunium anti karat yang tebal, disesuaikan dengan kemampuan dan
keberadaan bahan. Ukuran dasar selebar 25 cm, tinggi 50 cm dan lebar bagian
atas 50 cm atau dasar selebar 40 cm tinggi 60 cm dan lebar bagian atas 50 cm,
sedang panjangnya menyesuikan kandang
2.
Tempat hijauan pakan : tempat ini sebagai wadah meleksi pakan hijauan sebelum
diberikan kepada kambing. Pakan hijauan diharapkan tidak kotor, basah dan
tercampur bahan pakan lain yang bisa merugikan kesehatan ternak. Wadah mirip
palungan ini dibuat agak jauk dari kandang. Tempat ini digunakan untuk
meletakkan, menyimpan, meniriskan dan sedikit melayukan hijauan sebelum
diberikan kepada ternak.
3.
Tempat minum : tempat minum yang digunakan dapat dari ember, pralon, bahan
plastik lain, atau bahan lokal. Tempat minum selau di bersihkan setiap hari dan
air selalu tersedia serta tempat tak mudah air jatuh ke kandang.
4.
Tempat Kompos :berfungsi mengumpulkan kompos. Berada di kolong kandang
panggung berupa lubang galian dalam tanah yang cukup agar menamung kotaran yang
banyak. Kotoran kambing sebagai pupuk benyak mengandung nitrogen, kalium dan
fosfor sehingga baik untuk memupuk tanaman. Setiap ekor kambing berat 50 kg
dalam setahun dapat menghasilkan 1 ton. Selain untuk kompos kotoran kambing
juga dapat di manfaatkan sebagai bahan biogas dan slutry sebagai pupuk.
5.
Pintu kandang : daun pintu kandang dibuat cukup lebar dan tinggi sehingga
ternak dan maupun pemeliharanya dapat mudah keluar masuk kandang. Pintu kandang
dapat di buat dari bahan bambu, papan kayu atau lainnya.
6.
Tangga : kandang panggung mutlak memerlukan tangga sebagai sarana naik turun
ternak dan pemeliharannya. Tangga terbuat agak landai, tidak licin, dan
terdapat alur-alur melintang guna menahan kaki ketika ternak berjalan naik
turun tangga.
7.
Ruang utama : adalaah ruang utama ternak kambing untuk leluasa bergerak.
Ruang utama kambing disesuaikan dengan jenis kambing.
8.
Lampu penerang : dapat dari neon atau lampu lain yang berfungsi memberikan
penerangan kambing dan mejaga keamanan serta memudahkan kambing makan minum di
waktu malam hari. Pemberian lampu bagi peternak yang usahanya sudah posisi
menengah keatas serta sebagian kecil kelas rendah/tradisional menggunakan
lampu.
9.
CC TV : bagi peternak yang usahannya sudah berorientasi komersial sudah
memakai, berfungsi untuk menjaga keamanan atau menjaga pencurian ternak.
C. Sarana Pendukung kandang kambing
Dalam memulai usaha kambing potong perlu ada sarana
pendukung minimal yang harus di miliki antara :
1.
Sabit/Parang/ maksimal mesin choper
2.
Cangkul/sekop atau tranktor
3.
Sekop/Ember
4.
Linggis
5.
Gergaji/Palu
6.
Kartu Recording
7.
Ear Tag dan Tangnya
8.
Kalender Ternak
(Saduran : dari berbagai sumber)
MEMILIH BIBIT TERNAK KAMBING
Pemilihan Bakalan bertujuan untuk mendapatkan bibit ternak yang
berkualitas produksinya baik dari segi daging maupun susu serta lingkungan yang
sangat mendukung akan memberikan hasil yang baik. Dalam pemilihan bakalan/bibit
ditekankan pada pada pemurnian dan peningkatan produksi dengan upaya seleksi
genetik yang memperhatikan sifat-sifat unggul antara lain : kemapuan beranak
kembar tinggi, pertumbuhan cepat dan produksinya sesuai yang diharapkan
SISTEM KANDANG SAPI POTONG
Tipe kandang
berdasarkan bentuknya ada 2, yaitu kandang tunggal dan kandang ganda.
Kandang tunggal terdiri satu baris kandang yang dilengkapi orong jalan dan
selokan atau parit. Kandang ganda ada 2 macam yaitu sapi saling
berhadapan head to head dan sapi saling bertolak belakang tail to tail yang
dilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan pengontrolan ternak
(Ngadiyono, 2007). Fungsi kandang adalah melindungi sapi potong dari
gangguan cuaca, tempat sapi beristirahat dengan nyaman, mengontrol agar sapi
tidak merusak tanaman di sekitar lokasi, tempat pengumpulan kotoran sapi,
melindungi sapi dari hewan pengganggu, dan memudahkan pelaksanaan pemeliharaan
sapi tersebut (Abidin, 2006).
PEMULIAAN TERNAK SAPI
Tujuan
utama pemuliaan ternak adalah meningkatkan produktivitas (produksi anak,
pertumbuhan, dan produksi susu) melalui perbaikan mutu genetik.
A. Bibit
( Peraturan Menteri Pertanian No 54/ Permentan/OT.140/10/2006
1)
Klasifikasi
Bibit sapi Brahman Cross diklasifikasikan
menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
(1) Bibit dasar (elite atau foundation stock), diperoleh dari proses seleksi rumpun atau galur
yang mempunyai nilai pemuliaan di atas nilai rata-rata
(2) Bibit induk (breeding stock), diperoleh dari proses pengembangan bibit dasar
(3) Bibit sebar
(commercial stock), diperoleh dari pengembangan bibit induk.
MEMILIH BIBIT SAPI POTONG BERDASARKAN EKSTERIOR
Menyeleksi adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang
dianggap mempunyai mutu genetik baik untuk dikembangbiakkan lebih lanjut serta
memilih ternak yang dianggap kurang baik untuk dikeluarkan dan tidak dikembangbiakkan lebih lanjut. Menyeleksi
atau pemilihan bibit sapi perah berdasarkan eksteriur dalam usaha ternak perah
sangat penting. Biasanya peternak
memilih bibit yang sudah memasuki umur siap kawin, tetapi ada juga peternak
yang menginginkan ternak laktasi atau bahkan dara.
BAKALAN SAPI POTONG
A. Jenis sapi potong
Jenis-jenis
sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan
sapi yang diimpor. Sapi yang dijadikan sumber daging utama adalah sapi Bali,
sapi Madura, sapi PO. Dari jenis-jenis sapi tersebut masing-masing mempunyai
sifat yang khas, baik ditinjau dari penampilan luarnya (ukuran tubuh, warna
bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Beberapa jenis sapi yang
digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah
:
Thursday, 8 May 2014
CARA BERTERNAK ITIK
Ternak itik disebut juga jadi unggas air, lantaran sebagian kehidupannya dikerjakan di area yang berair. Perihal Cara berternak itik diperlihatkan dari susunan fisik layaknya selaput jari dan paruh yang lebar dan panjang. tak hanya wujud fisik dapat juga dipandang bahwa keberadaannya di muka bumi ini, di mana itik umumnya populasinya ada di tempat dataran rendah, yang banyak didapati di rawa-rawa, persawahan, muara sungai. Daerah-daerah layaknya ini digunakan oleh itik jadi area bermain dan melacak makan. Sebelum saat program intensifikasi pertanian jadi program nasional, pemeliharaan itik dengan tradisional atau dengan digembala benar-benar sangat mendukung rencana pengendalian hama pertanian dengan terpadu. itik biasanya melacak makan di permukaan sawah dan lebih kurang batang/rumpun pada batang padi. tetapi sejak pemakaian obat-obatan pembasmi hama pertanian semakin intensif dan adakalanya dosisnya berlebihan, kasus keracunan itik kerap menyebabkan konflik sosial. Pemeliharaan itik dengan tradisional semakin mengandung efek besar.
Tuesday, 6 May 2014
RECORDING / PENCATATAN TERNAK
Pengertian Recording
Recording adalah suatu rangkaian kegiatan pencatatan kejadian-kejadian dan informasi-informasi penting
tentang individu atau sekelompok individu ternak dan keluaran dari recording ini adalah KARTU RECORDING.
Di
Indonesia Recording ini sudah dilakukan oleh perusahaan peternakan
dalam skala besar dengan oreintasi bisnis dan keuntungan. Namun peternak
skala kecil/peternak rakyat belum melakukan recording tersebut. Ada 2
kemungkinan peternak rakyat ini belum/tidak melakukan recording yaitu tidak tau atau tidak mau. Jika peternak tersebut dengan alasan tidak tau itu
berarti penyuluhan di daerah tersebut masih sangat kurang. Sebenarnya
untuk penyuluhan tentang recording tersebut tidak hanya bisa dilakukan
dengan tatap muka tetapi bisa juga lewat media cetak ataupun media
elektronik. Tapi jika dengan alasan tidak mau karena gak ada biaya/tidak ada tenaga/enggan berarti kelompok peternak tersebut tidak beroreintasi ke arah bisnis/keuntungan.
Saturday, 3 May 2014
JUDGING
Pengertian dari judging
adalah penilaian tingkatan ternak dengan beberapa karakteristik penting untuk
tujuan tertentu secara subjektif.
Judging terdiri atas tiga langkah yaitu :
- Penilaian melalui kecermatan pandangan (visual)
- Penilaian melalui kecermatan perabaan (palpasi)
- Penilaian melalui pengukuran tubuh.
SAPI KAUR
Indonesia memiliki sumber plasma nutfah ternak terbaik diantara lain yaitu sapi bali, sapi aceh
dan sapi madura, yang berkualitas bagus, yaitu sedikit lemak dan
kenyal. Selain itu keunggulan sapi lokal adalah mampu beradaptasi dengan
lingkungan iklim tropis dengan baik, yang menunjukkan performans
pertumbuhan yang bagus dengan cekaman pakan kualitas rendah, ukuran
tubuh relatif kecil sehingga sesuai dengan daya dukung lingkungan serta
menunjukkan laju reproduksi yang sangat tinggi.
Selain ketiga jenis sapi tersebut, ada jenis sapi di Bengkulu disebut dengan Sapi Kaur, sekarang sapi kaur ini dalam proses penelitian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Universitas Bengkulu. Selanjutnya akan diteliti tim di Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian beserta para ahlinya. selain sapi kaur, direncanakan selanjutnya untuk penelitian Kerbau Binuang.
Jika penelitian menunjukan galur sapi kaur dapat ditetapkan sebagai galur murni, maka jenis plasma nufkah di Bengkulu akan bertambah dari sebelumnya.
ITIK TALANG BENIH
Itik Talang Benih |
Plasma
nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau
hewan serta mikroorganisme. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.
Perlu dilestarikan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan pusat asal (center of origin) berbagai jenis flora dan fauna. Posisi geografi Indonesia memberikan peluang bagi berkembangnya keanekaragaman plasma nutfah. Dengan kondisi seperti itu membawa konsekuensi kepada Indonesia untuk wajib mempertahankan keberadaan plasma nutfah sebagai sumber keanekaragaman karena memiliki arti penting dalam pemanfaatannya. Plasma nutfah merupakan materi penyedia sumberdaya genetis bagi berbagai karakter-karakter penting dan berguna. Upaya pengelolaan dan pemanfaatannya melibatkan berbagai kegiatan yang saling berkait dan berhubungan, mulai dari kegiatan eksplorasi, koleksi atau konservasi, karakterisasi hingga evaluasi. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dihasilkan sekian banyak data yang bermanfaat bagi upaya pengelolaan maupun bagi calon pengguna yang berminat terhadap nilai guna dari plasma nutfah tersebut. Sementara itu, pemfaatan plasma nutfah untuk kegiatan pemuliaan akan menghasilkan generasi- generasi baru yang dapat diasumsikan sebagai plasma nutfah baru pula
Perlu dilestarikan karena Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan pusat asal (center of origin) berbagai jenis flora dan fauna. Posisi geografi Indonesia memberikan peluang bagi berkembangnya keanekaragaman plasma nutfah. Dengan kondisi seperti itu membawa konsekuensi kepada Indonesia untuk wajib mempertahankan keberadaan plasma nutfah sebagai sumber keanekaragaman karena memiliki arti penting dalam pemanfaatannya. Plasma nutfah merupakan materi penyedia sumberdaya genetis bagi berbagai karakter-karakter penting dan berguna. Upaya pengelolaan dan pemanfaatannya melibatkan berbagai kegiatan yang saling berkait dan berhubungan, mulai dari kegiatan eksplorasi, koleksi atau konservasi, karakterisasi hingga evaluasi. Dari kegiatan-kegiatan tersebut dihasilkan sekian banyak data yang bermanfaat bagi upaya pengelolaan maupun bagi calon pengguna yang berminat terhadap nilai guna dari plasma nutfah tersebut. Sementara itu, pemfaatan plasma nutfah untuk kegiatan pemuliaan akan menghasilkan generasi- generasi baru yang dapat diasumsikan sebagai plasma nutfah baru pula
Friday, 2 May 2014
BIBIT DAN SNI
BIBIT
TERNAK
"BIBIT TERNAK" adalah
semua hasil pemuliaan ternak yang memenuh persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan (Menurut SISBITNAS tahun 2006). Pemuliaan ternak adalah
rangkaian kegiatan untuk mengubah komposisi genetik pada sekelompok ternak dari
suatu rumpun atau galur guna mencapai tujuan tertentu. UU Peternakan dan Keswan
No. 18 tahun 2009 dikatakan "BIBIT" adalah hewan yang mempunyai sifat
unggul dan mewariskan serta memenuhi persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan.
PENGAWAS BIBIT TERNAK DAN TOPUKSINYA
PENGAWAS
BIBIT TERNAK
Jabatan
fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu
serta bersifat mandiri.
Jabatan
fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam
struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam
organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas
jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan. Penetapan
Jabatan Fungsional Jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional
keterampilan ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut:
Subscribe to:
Posts (Atom)