Rancangan BCS menggambarkan kondisi
ternak yang berpengaruh terhadap kinerja
reproduksinya.
Persentase
anak sapi
yang layak
setiap tahun,
day open,
calving interval,
dan kekuatan
anak
saat lahir
semua
terkait erat dengan
kondisi tubuh
sapi
melahirkan anak sapi
selama
musim kawin.
Kondisi tubuh merupakan indikator
nilai yang sangat baik dari status nutrisi pada sapi. Bobot hidup ideal sapi
bervariasi sedangkan kondisi tubuh yang ideal untuk semua bangsa sapi sama
yaitu BCS 5-6. Kondisi tubuh dapat diukur di lapangan tanpa mengumpulkan atau eksploitasi
ternak. Kisaran nilai ternak yang sudah tua adalah 3 sampai 7 sepanjang tahun.
Seekor sapi diharapkan berada dalam kondisi tubuh yang optimal (BCS 5-7)
sebelum melahirkan. Induk mungkin kehilangan kondisi setelah melahirkan dan
mungkin sampai musim kawin. Keadaan induk harus bertambah berat badan sebagai
pendekatan sebelum menyapih (dengan asumsi pemberian hijauan yang memadai) dan meneruskan
pertumbuhan embrio serta kondisi tubuh yang dibutuhkan di akhir kebuntingan.
Home » Archives for June 2014
Wednesday, 11 June 2014
SELEKSI TELUR TETAS
Untuk menetaskan telur
ayam atau bebek, tentunya telur yang akan ditetaskan adalah telur yang
fertil atau dibuahi. Telur tanpa pembuahan atau tanpa adanya perkawinan
dengan pejantan tidak mungkin bisa menetas.
Kalau
kita mempunyai peternakan sendiri, untuk mendapatkan telur tetas
tentunya bukan hal yang sulit, karena kita mempunyai indukan yang kita
ketahui jenis makanannya, perbandingan pejantan dan betinanya, apalagi
kalau kita menggunakan perkawinan dengan sistem inseminasi buatan, kita
akan lebih mudah mengetahui apakah telur itu dibuahi atau tidak.
Walaupun jawaban yang lebih pasti dapat kita temukan ketika kita
melakukan peneropongan setelah beberapa hari telur berada di dalam mesin
tetas.
Kebanyakan pedagang telur tetas,
atau pedagang bebek mengatakan dapat mengetahui ciri-ciri telur tetas
yang fertil atau dibuahi berdasarkan dari ciri-ciri fisik telur yang
akan di tetaskan. Bahkan ada yang mengatakan dapat membedakan telur
tetas yang berisi embrio jantan dan embrio betina. Secara logika hal ini
sangat sulit untuk diterima, Mengingat isi di dalam telur adalah
sekumpulan sel yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat kasat mata.
Bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui telur yang akan ditetaskan
adalah telur yang fertil. Apabila
ada seseorang yang dapat mengetahui secara pasti ciri-ciri telur yang
fertil atau dibuahi, sudah dapat dipastikan orang tersebut akan
mendapatkan pendapatan yang sangat banyak dari penjualan telur tetas.
Ciri-ciri telur tetas yang
fertil atau dibuahi oleh pejantan hanya dapat dilihat dengan cara
peneropongan setelah telur berada dalam mesin tetas beberapa hari.
Untuk
mengetahui telur yang fertil atau tidak sebelum masuk ke dalam mesin
tetas adalah hal yang susah diterima logika. Kita tidak bisa mengetahui
ciri-ciri telur yang fertil, yang dapat kita lakukan adalah berusaha
mendapatkan telur tetas dengan tingkat fertilitas yang tinggi.
Supaya telur yang akan kita
tetaskan mempunyai tingkat fertilitas yang tinggi, kita harus mengetahui
beberapa hal seperti di bawah ini:
Telur Dari Hasil Perkawinan
Apabila
kita membeli telur tetas dari peternak, pastikan telur tetas yang kita
beli merupakan telur tetas dari peternakan yang mempunyai pejantan
dengan perbandingan yang ideal antara pejantan dan betina adalah 1:8.
Dengan demikian maka telur yang kita tetaskan adalah telur yang dibuahi.
Perhatikan Fisik telur.
Bentuk
fisik telur sangat berpengaruh pada fertilitas dan daya tetas telur itu
sendiri. Usahakan membeli telur tetas dengan kerabang yang tidak
terlalu tebal, memilih telur yang bersih, telur yang tidak retak,bentuk
telur yang ideal. Kerabang telur yang terlalu tebal akan menyulitkan
pada proses pecahnya kerabang telur waktu penetasan, Biasanya embrio
mengalami kematian di dalam kerabang telur karena kesulitan memecah
kerabang telur. Telur yang kurang bersih akan mudah dimasuki kuman-kuman
bibit penyakit, mengingat kerabang telur memiliki pori-pori untuk
pernafasan embrio yang ada di dalam telur. Telur yang retak sebaiknya
jangan ditetaskan karena tidak akan bisa menetas.
Bentuk
telur yang ideal juga berpengaruh pada penetasan. Tetaskan telur-telur
dengan bentuk yang ideal, tidak terlalu bulat juga tidak terlalu
lonjong, tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.
Lama Penyimpanan Telur.
Lama
penyimpanan telur sangat mempengaruhi daya tetas telur. Telur yang
disimpan terlalu lama akan membunuh embrio yang ada di dalamnya, dengan
demikian maka telur tidak akan menetas. Lama penyimpanan telur tetas
sebaiknya kurang dari 7 hari. Tanyakan kepada penjual telur, berapa lama
telur tersebut disimpan. Semakin lama telur disimpan, maka fertilitas
dan daya tetasnya akan menurun bahkan mendekati angka nol.
Ciri-ciri telur yang fertil atau
dibuahi hanya dapat diketahui dengan cara meneropongnya pada beberapa
hari setelah telur berada pada mesin tetas. Kita tidak dapat
mengetahuinya sebelum telur ditetaskan, meskipun telur itu berasal dari
induk yang dikawini oleh pejantan, karena mata kita mempunyai
keterbatasan dalam melihat sesuatu yang lebih kecil seperti contohnya
sel telur.
Kita hanya dapat mengusahakan supaya tingkat fertilitas telur lebih tinggi dengan daya tetas telur yang juga lebih tinggi.
(Saduran : dari berbagai sumber)
(Saduran : dari berbagai sumber)
SELEKSI TERNAK
Seleksi
adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu
genetic baik untuk dikembang biakan lebih lanjut serta memilih ternak
yang dianggap kurang baik untuk disingkirkan dan tidak di kembang biakan
lebih lanjut. Yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas ternak
melalui perkawinan mutu genetic ternak. Dalam praktikum kali ini ternak
yang digunakan adalah ternak Domba.
Subscribe to:
Posts (Atom)